Minggu, 24 Februari 2013

Tehnik mendapatkan umpan balik



Tehnik mendapatkan umpan balik
Makalah ini di tujukan untuk memenuhi tugas
Metode Pendidikan Agama Islam
Dosen pengampu :

Arif Rahman Hakim. M.Pd.
 Oleh :
Ahmad Elly Wibowo 210310113


Pendidikan Agama Islam
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
PONOROGO/2012


Bab I
Pendahuluan

Umpan balik merupakan sebuah proses di kelas yang telah menjadi daya tarik tersendiri bagi para peneliti praktik pembelajaran sejak tahun 1970-an hingga sekarang ini. Secara konsisten, para peneliti telah menemukan bukti-bukti bahwa ketika guru mampu menggunakan prosedur umpan balik yang efektif ternyata dapat meningkatkan prestasi belajar siswanya.
Umpan balik yang efektif merupakan bagian integral dari sebuah dialog instruksional antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, maupun siswa dengan dirinya sendiri, dan bukanlah sebuah praktik yang terpisahkan.


Rumusan masalah
Sehubungan dengan latar belakang di atas, maka yang menjadi perumusan masalah di dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana teknik – teknik mendapatkan umpan balik dalam pembelajaran












Bab II
Pembahasan
A.TEKNIK-TEKNIK MENDAPATKAN UMPAN BALIK
Salah satu hal penting Dalam kegiatan pengajaran adalah bagaimana anak didik dapat menguasai bahan pelajaran secara tuntas (mastery).  Masalah ini tetap aktual untuk dibicarakan dari dulu hingga sekarang. Sebab bagaimana pun juga keberhasilan pengajaran ditentukan sampai sejauh mana penguasaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru. Untuk sampai ke sana, yaitu anak didik dapat menguasai semua bahan yang diberikan, tidak gampang, karena hal ini akan terpulang pada masalah bagaimana umpan balik yang diberikan oleh anak didik selama pengajaran berlangsung .
Setiap anak didik mempunyai motivasi belajar yang berlainan. Oleh karena itu setiap guru di tuntut untuk memahami hal ini sehingga kegiatan pengajaran yang dilakukan tidak asal-asalan.[1]
Untuk mendapatkan umpan balik dari anak didik diperlukan beberapa teknik yang sesuai dan tepat dengan diri setiap anak didik sebagai makhluk individual, teknik-teknik tersebut antara lain:
1. Memancing Apersepsi Anak Didik.
Latar belakang kehidupan sosial anak penting untuk diketahui oleh guru. Sebab dengan mengetahui dari mana anak berasal, dapat membantu guru untuk memahami jiwa anak. Pengalaman apa yang dipunyai anak adalah hal yang sangat membantu untuk memancing perhatian anak. Anak biasanya senang membicarakan hal-hal yang menjadi kesenangannya. pada saat yang tepat, guru dapat memanfaatkan hal-hal yang menjadi kesenangan anak untuk diselipkan dalam melengkapi isi dari bahan pelajaran yang disampaikan. Tentu saja pemanfaatannya tidak sembarangan, tetapi harus sesuai dengan bahan pelajaran. Pendekatan realisasi ini dirasakan memudahkan pengertian dan pemahaman anak didik terhadap bahan pelajaran yang disajikan. Pengalaman anak mengenai bahan pelajaran yang telah diberikan merupakan bahan apersepsi yang dipunyai oleh anak. Pengalaman atau pengetahuan anak tersebut dapat dimanfaatkan untuk memancing perhatian anak terhadap bahan pelajaran yang akan diberikan, sehingga anak terpancing untuk memperhatikan penjelasan guru. Dengan demikian, usaha guru menghubungkan pengetahuan yang telah dimiliki anak didik dengan pengetahuan yang masih relevan yang akan diberikan, merupakan teknik untuk mendapatkan umpan balik dari anak didik dalam pengajaran.
Bahan apersepsi sangat membantu anak didik dalam usaha mengolah kesan-kesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru.
2. Memanfaatkan Taktik Alat Bantu yang Akseptabel
Guru yang menyadari kelemahan dirinya untuk menjelaskan isi dari bahan pelajaran yang disampaikan sebaiknya memanfaatkan alat bantu untuk membantu memperjelas isi dari bahan. Dalam dunia pengajaran dan pembelajaran, alat bantu yang dimaksud biasanya disebut media dalam pembelajaran itu sendiri. Adapun manfaat dari penggunaan alat bantu/ media dalam pembelajaran adalah:

a. Untuk memperlancar interaksi antara guru dan siswa
b. Proses belajar menjadi lebih menarik
c. Proses belajar siswa menjadi lebih interaktif
d. Jumlah waktu mengajar dapat dikurangi
e. Meningkatkan kualitas belajar siswa
f. Proses pembelajaran dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja
g. Menimbulkan sikap positif siswa terhadap proses pembelajaran
Alat bantu yang akseptabel dapat dimanfaatkan sebagai taktik yang jitu untuk meningkatkan perhatian anak didik terhadap bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru. Umpan balik pun terjadi seiring dengan proses belajar anak didik yang berkelanjutan.

3. Memilih Bentuk Motivasi yang Akurat
Motivasi merupakan faktor yang mempunyai arti penting bagi seoranga anak didik. Apalah artinya anak didik pergi ke sekolah tanpa motivasi untuk belajar. Dalam usaha untuk membangkitkan gairah belajar anak didik, ada enam hal yang dapat dikerjakan oleh guru, yaitu:[2]

a. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar
b. Menjelaskan secara konkret kepada anak didik apa yang dapat dilakukan pada akhir pengajaran
c. Memberikan ganjaran terhadap prestasi yang dicapai anak didik sehingga dapat merangsang untuk mendapat prestasi yang lebih baik dikemudian hari
d. Membentuk kebiasaan belajar yang baik
e. Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok
f. Menggunakan metode yang bervariasi

4. Menggunakan Metode yang bervariasi
Metode adalah strategi yang tidak bisa ditinggalkan dalam proses belajar mengajar. Setiap kali mengajar guru pasti menggunakan metode. Metode yang digunakan itu tidak sembarangan, melainkan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Penggunaan metode yang bervariasi dapat menjembatani gaya-gaya belajar anak didik dalam menyerap bahan pelajaran.
Umpan balik dari anak didik akan bangkit sejalan dengan penggunaan metode mengajar yang sesuai dengan kondisi psikologis anak didik.
Macam-macam metode konvesional dalam pembelajaran antara lain :
a. Metode ceramah
b. Metode diskusi
c. Metode tanya jawab
d. Metode demonstrasi dan eksprimen
e. Metode resitasi
f. Metode kerja kelompok
g. Metode sosio-drama
h. Metode karya wisata
i. Metode drill
j. Metode sistim regu
Selain dari metode konvesional di atas, masih banyak metode yang dapat digunakan oleh guru guna mendapatkan umpan balik dari bahan pelajaran yang diajarkan.














Bab III
Kesimpulan


·         Salah satu hal penting Dalam kegiatan pengajaran adalah bagaimana anak didik dapat menguasai bahan pelajaran secara tuntas (mastery),salah satu tehniknya adalah dengan umpan balik.
·         Untuk mendapatkan umpan balik dari anak didik diperlukan beberapa teknik yang sesuai dan tepat dengan diri setiap anak didik sebagai makhluk individual

·         Adapun Teknik-teknik umpan balik antara lain
ü  Memancing Apersepsi Anak Didik.
ü  Memanfaatkan Taktik Alat Bantu yang Akseptabel
ü  Memilih Bentuk Motivasi yang Akurat
ü  Menggunakan Metode yang bervariasi




[1] Syaiful Bahri & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rineka Cipta. 1996).hlm160
[2] Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1994).hlm.38

Tidak ada komentar:

Posting Komentar