Tehnik mendapatkan
umpan balik
Makalah ini di tujukan untuk memenuhi
tugas
“Metode Pendidikan Agama Islam”
Dosen pengampu :
Arif Rahman Hakim. M.Pd.
Oleh :
Ahmad
Elly Wibowo 210310113
Pendidikan Agama Islam
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM NEGERI
(STAIN)
PONOROGO/2012
Bab I
Pendahuluan
Umpan balik
merupakan sebuah proses di kelas yang telah menjadi daya tarik tersendiri bagi
para peneliti praktik pembelajaran sejak tahun 1970-an hingga sekarang ini.
Secara konsisten, para peneliti telah menemukan bukti-bukti bahwa ketika guru
mampu menggunakan prosedur umpan balik yang efektif ternyata dapat meningkatkan
prestasi belajar siswanya.
Umpan balik
yang efektif merupakan bagian integral dari sebuah dialog instruksional antara
guru dengan siswa, siswa dengan siswa, maupun siswa dengan dirinya sendiri, dan
bukanlah sebuah praktik yang terpisahkan.
Rumusan masalah
Sehubungan
dengan latar belakang di atas, maka yang menjadi perumusan masalah di dalam
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana teknik – teknik mendapatkan umpan balik dalam pembelajaran
1. Bagaimana teknik – teknik mendapatkan umpan balik dalam pembelajaran
Bab II
Pembahasan
A.TEKNIK-TEKNIK MENDAPATKAN UMPAN BALIK
Salah satu hal penting Dalam
kegiatan pengajaran adalah bagaimana anak didik dapat menguasai bahan pelajaran
secara tuntas (mastery). Masalah ini
tetap aktual untuk dibicarakan dari dulu hingga sekarang. Sebab bagaimana pun
juga keberhasilan pengajaran ditentukan sampai sejauh mana penguasaan anak
didik terhadap bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru. Untuk sampai ke
sana, yaitu anak didik dapat menguasai semua bahan yang diberikan, tidak
gampang, karena hal ini akan terpulang pada masalah bagaimana umpan balik yang
diberikan oleh anak didik selama pengajaran berlangsung .
Setiap anak didik mempunyai
motivasi belajar yang berlainan. Oleh karena itu setiap guru di tuntut untuk
memahami hal ini sehingga kegiatan pengajaran yang dilakukan tidak asal-asalan.[1]
Untuk mendapatkan umpan balik
dari anak didik diperlukan beberapa teknik yang sesuai dan tepat dengan diri
setiap anak didik sebagai makhluk individual, teknik-teknik tersebut antara
lain:
1. Memancing
Apersepsi Anak Didik.
Latar belakang kehidupan sosial anak penting untuk diketahui
oleh guru. Sebab dengan mengetahui dari mana anak berasal, dapat membantu guru
untuk memahami jiwa anak. Pengalaman apa yang dipunyai anak adalah hal yang
sangat membantu untuk memancing perhatian anak. Anak biasanya senang
membicarakan hal-hal yang menjadi kesenangannya. pada saat yang tepat, guru
dapat memanfaatkan hal-hal yang menjadi kesenangan anak untuk diselipkan dalam
melengkapi isi dari bahan pelajaran yang disampaikan. Tentu saja pemanfaatannya
tidak sembarangan, tetapi harus sesuai dengan bahan pelajaran. Pendekatan
realisasi ini dirasakan memudahkan pengertian dan pemahaman anak didik terhadap
bahan pelajaran yang disajikan. Pengalaman anak mengenai bahan pelajaran yang
telah diberikan merupakan bahan apersepsi yang dipunyai oleh anak. Pengalaman
atau pengetahuan anak tersebut dapat dimanfaatkan untuk memancing perhatian
anak terhadap bahan pelajaran yang akan diberikan, sehingga anak terpancing
untuk memperhatikan penjelasan guru. Dengan demikian, usaha guru menghubungkan
pengetahuan yang telah dimiliki anak didik dengan pengetahuan yang masih
relevan yang akan diberikan, merupakan teknik untuk mendapatkan umpan balik
dari anak didik dalam pengajaran.
Bahan apersepsi sangat membantu anak didik dalam usaha mengolah kesan-kesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru.
Bahan apersepsi sangat membantu anak didik dalam usaha mengolah kesan-kesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru.
2.
Memanfaatkan Taktik Alat Bantu yang Akseptabel
Guru yang menyadari kelemahan dirinya untuk menjelaskan isi
dari bahan pelajaran yang disampaikan sebaiknya memanfaatkan alat bantu untuk
membantu memperjelas isi dari bahan. Dalam dunia pengajaran dan pembelajaran,
alat bantu yang dimaksud biasanya disebut media dalam pembelajaran itu sendiri.
Adapun manfaat dari penggunaan alat bantu/ media dalam pembelajaran adalah:
a. Untuk memperlancar interaksi antara guru dan siswa
b. Proses belajar menjadi lebih menarik
c. Proses belajar siswa menjadi lebih interaktif
d. Jumlah waktu mengajar dapat dikurangi
e. Meningkatkan kualitas belajar siswa
f. Proses pembelajaran dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja
g. Menimbulkan sikap positif siswa terhadap proses pembelajaran
Alat bantu yang akseptabel dapat dimanfaatkan sebagai taktik yang jitu untuk meningkatkan perhatian anak didik terhadap bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru. Umpan balik pun terjadi seiring dengan proses belajar anak didik yang berkelanjutan.
3. Memilih Bentuk Motivasi yang Akurat
Motivasi merupakan faktor yang mempunyai arti penting bagi
seoranga anak didik. Apalah artinya anak didik pergi ke sekolah tanpa motivasi
untuk belajar. Dalam usaha untuk membangkitkan gairah belajar anak didik, ada
enam hal yang dapat dikerjakan oleh guru, yaitu:[2]
a. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar
b. Menjelaskan secara konkret kepada anak didik apa yang dapat dilakukan pada akhir pengajaran
c. Memberikan ganjaran terhadap prestasi yang dicapai anak didik sehingga dapat merangsang untuk mendapat prestasi yang lebih baik dikemudian hari
d. Membentuk kebiasaan belajar yang baik
e. Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok
f. Menggunakan metode yang bervariasi
4.
Menggunakan Metode yang bervariasi
Metode adalah strategi yang tidak bisa ditinggalkan dalam
proses belajar mengajar. Setiap kali mengajar guru pasti menggunakan metode.
Metode yang digunakan itu tidak sembarangan, melainkan sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Penggunaan metode yang bervariasi dapat menjembatani gaya-gaya
belajar anak didik dalam menyerap bahan pelajaran.
Umpan balik
dari anak didik akan bangkit sejalan dengan penggunaan metode mengajar yang
sesuai dengan kondisi psikologis anak didik.
Macam-macam metode konvesional dalam pembelajaran antara lain :
a. Metode ceramah
b. Metode diskusi
c. Metode tanya jawab
d. Metode demonstrasi dan eksprimen
e. Metode resitasi
f. Metode kerja kelompok
g. Metode sosio-drama
h. Metode karya wisata
i. Metode drill
j. Metode sistim regu
Macam-macam metode konvesional dalam pembelajaran antara lain :
a. Metode ceramah
b. Metode diskusi
c. Metode tanya jawab
d. Metode demonstrasi dan eksprimen
e. Metode resitasi
f. Metode kerja kelompok
g. Metode sosio-drama
h. Metode karya wisata
i. Metode drill
j. Metode sistim regu
Selain dari
metode konvesional di atas, masih banyak metode yang dapat digunakan oleh guru
guna mendapatkan umpan balik dari bahan pelajaran yang diajarkan.
Bab III
Kesimpulan
·
Salah satu hal penting Dalam kegiatan pengajaran
adalah bagaimana anak didik dapat menguasai bahan pelajaran secara tuntas
(mastery),salah satu tehniknya adalah dengan umpan balik.
·
Untuk mendapatkan umpan balik dari anak didik
diperlukan beberapa teknik yang sesuai dan tepat dengan diri setiap anak didik
sebagai makhluk individual
·
Adapun Teknik-teknik umpan balik antara lain
ü Memancing
Apersepsi Anak Didik.
ü Memanfaatkan
Taktik Alat Bantu yang Akseptabel
ü Memilih
Bentuk Motivasi yang Akurat
ü Menggunakan
Metode yang bervariasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar